BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Watashi wa~

Foto saya
sendai, neverland, Japan
Hmm... I'm a girl....I love bishounen for sure... and japanese thing... lil bit pervert... yahh... Thatz me... add my fb or twitter if you want to know me better

lyric lyric xD

Minggu, 05 Juli 2009

Fanfic The gazette – Alice Nine, Let Me Shine On You part 3

Tittle : Let Me Shine On You
Genre : Sweet-romantic
Warning : 15+, yaoi, Lonely and broken-heart Author, Basic at true character and story *with a LOT of change ^ ^*.
Pair : Ruki x Reita (one side), Tora x Reita (blur), Tora x Hiroto (lovers)
Sumarry : "Heta, matikan dulu lampunya, baru kita bisa mulai!!" Kata Reita sambil memain rambut di kasurnya....*haio!!!ngapain ntu!!maka na BACA!!*
Mood : Nyappy!! >_< biz punya koleksi bishie baru!!ntuu C chiyu bassis na SuG~ imud bgt !!! XD XD
A/N : Tidak ada luka yang tidak sakit, namun lebih baik sakit daripada kita selalu menggantungkan sesuatu…(Percaya gag sih?? Aku nulis bagian ketiga fic ini jam 11.36 PM!!!! Udah mo bobo imud biar cantix kaek daddy~ ehhh~ C Ruki ma Reita nongol di kepala gw… hehehehe)
Disclaimer : I own them nothing nee ^ ^


Waterfall

keiseishiteyuku youso
ikutsu mo no ai kotoba
ikutsu mo no kizu gisei
The elements that take form
Many words of love
Many sacrifices and wounds

Siang hari itu berlalu seperti biasa. Panas dan sepi. Reita tampak hanya sendiri merebahkan badannya di kamar apartemennya. Memutar – mutar ketainya berulang kali. Lalu dia membuka phonebooknya, mencari sebentar, lalu matanya terhenti pada nama ‘Tora Hunny’.
‘Hmmm….Apa aku telepon aja ya? Hmmm…. Kalau telepon…. Kesannya pasti lebih… Tapi… Kalau waktu aku telepon dia sedang bersama ‘orang itu’ gimana?? Hmm…. Apa aku sms aja?? Tapi kalau cuma sms kesannya pasti lebih ‘ringan’… Yah~ aku sms ajalah…’
Lalu Reita mengetik :
-Hi Tora., sdh lma y A gag sms km…A kangen nie ma km-
Reita membaca ulang smsnya, menutup matanya dan berpikir sejenak
‘Tidak…tidak…Cowo macam apa yang berkata kangen pada temannya sendiri?? Aku hapus aja deh bagian kangennya…’
Tangan Reita sudah mulai bergerak memencet tombol clear
‘Tapi….Aku beneran kangen… Arghhh!!!!!’

***

30 menit kemudian
- yaya same ta COFFEE CUP MERRY GO ROUND…-
“Tora, ketai-mu berbunyi tuh” Kata Hiroto pada Tora yang sedang tiduran di sofa Hiroto
“Bacakan, aku malas bangun” Sahut Tora setengah sadar.
Tanpa pikir panjang Hiroto mengambil ketai Tora dari meja dan membuka sms yang baru saja masuk.
“Isinya : Hi Tora!! Genki desu ka?. Hah??Sms macam apa ini?” Hiroto mengeryitkan alisnya bingung.
“Ah… Paling hanya orang lagi iseng kurang kerjaan. Memang siapa pengirimnya?”
“Dari Reita… Hey!! Ini Reita Gazette yang kita temui beberapa hari yang lalu ‘kan? ”
Tiba – tiba Tora terbangun.
“ Siapa?”
“Reita. Kau kenal baik dengannya ya?”
Tora tidak menjawab. Dia terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri.
‘Kenapa dia sms lagi? Bukannya sudah lama dia tidak pernah mengontakku?? Kenapa tiba – tiba dia sms lagi?’
“Tora-kun? Kau kenal baik dengan Reita-san? ”
“Ah… Iya… Dia… Kenalan lamaku…” Suara Tora terdengar jauh. Mungkin raganya bersama Hiroto, tapi tidak pikirannya.
“Oh… Begitu…” Hiroto tidak begitu yakin dengan jawaban Tora.
‘Kenapa sikapnya langsung berubah seperti ini? Masa’ iya hanya gara – gara sms sederhana seperti ini sikapnya jadi langsung berubah seperti itu? Siapa sebenarnya Reita?’
“Gomen Pon, Bisa aku pinjam ketaiku? Aku mau membalas smsnya”
“Oh..Ini.” Hiroto menyerahkan ketai Tora dengan berat hati, karena dia masih curiga akan siapa Reita itu.
“Anou Tora, sebelum kau membalas…”
“Iya?”
“Errr…. Sebenarnya aku tidak mau jadi….Errr…Cerewet seperti ini, tapi, naluriku ingin aku bertanya.... Err… Cuma memastikan aja sih…”
“Kau mau tanya apa Pon?”
“Reita itu….Benar cuma kenalanmu ‘kan?? Tidak lebih??”
Tora memantung sesaat. Namun dengan cepat dia dapat menguasai dirinya lagi.
“Hai’… Dia cuma teman lama kok Pon… Kita tidak pernah lebih dari itu…”
“Kita?”
“Aku dan Reita maksudku… Kita berteman cukup dekat dulu… Aku cuma kaget dia tiba – tiba mengirimku sms lagi, kami sudah lama tidak mengontak satu sama lain”
“For real?? Nothing happened between two of you??”
“Nothing babe… We just Nakama… Hey, are you jealous babe?”
“Err…” Sekali lagi pipi Hiroto memerah malu, dia benci mengakuinya. Namun, yah benar dia cemburu.
Tora bangun dari sofa dan mendekati Hiroto. Dia mengalungkankan kedua lengannya di leher Hiroto dan mengecup lembut dahi Hiroto.
“Believe me… Now, there only you in my heart… “
“I....I believe you”
“That’s my boy!! Dakara…. Sekarang aku boleh ‘kan membalas sms teman lamaku?”

***
Jantung Reita berdegup kencang.
‘Sudah kukirim!! Tenang Reita…. Tenang… Ambil nafas dalaaamm….Hembuskan…. Fiuuhh~’
Lalu dengan cepat Reita membuka outboxnya membaca ulang sms yang baru saja dikirimkannya ke Tora.
‘Kurasa… Ini tidak berlebihan… Tapi… Terdengar bodoh tidak sih?’
Lama Reita menunggu, keringat dingin keluar dari pori – pori telapak tangannya. Namun penantiannya akhirnya berakhir, Tora membalas smsnya.
-Ore wa genki desu. Tmben km sms? Gmn Ruki? Dy baik2 ‘kan? Kudngar kalian skrng pcrn-
Tanpa pikir panjang Reita membalas sms Tora
-Ah... Ruki hny tmnQ kok... skrng km brsma dg hiroto?-
-iy, dia dsni..ah!dy mnyampaikan slm loh pdmu! Katany, hey Reitaa-
Reita menggigit bibir bawahnya. ‘Sial!! Kenapa dia disana?’
-Hi juga Hiroto-kun. Tora nanti mlm lagi yah…skrng A mo prgi-
Dia berbohong, sebenarnya dia hanya tidak mau membicarakan sesuatu apabila ada Hiroto disamping Tora.
-Oh y sdh…mata ne-
Reita menghembuskan nafas panjang. Lalu dia merentang kedua tangannya dikasur, melayangkan pandangannya ke langit –langit apartemennya yang berwarna hitam.
‘Aku…..Kalau sekarang aku muncul lagi di hidup Tora… Apakah aku hanya akan menjadi ‘gangguan’ baginya? Tapi... Apakah Tora benar – benar sudah melupakanku? Apakah benar aku punya arti dihatinya? Setidaknya, walau nanti diakhir aku hanya akan menyakiti diriku sendiri, aku ingin memastikan hal itu… Karena, aku tidak akan bisa mencari kebahagian sejatiku apabila bayangannya selalu ada dalam masa laluku. Karena aku tidak akan bisa mencintai orang lain sebelum cintaku padanya usai…’

***

Malam harinya
Ruki mengecek lagi penampilannya. Sedikit memberikan sentuhan terakhir pada rambut yang telah ditatanya selama 20 menit.
‘Oke!! Kau sudah terlihat imud Ruki~’
Lalu dia menyemprotkan parfum bvlgari black ke leher dan bajunya.
‘Hehehehe, kalau aku datang tiba – tiba begini kira – kira Reita terkejut tidak ya? Hihihi, penasaran!!’
Dengan hati ceria Ruki berjalan menuju mobil mazda hitam kesayangannya. Dan dengan kecepatan tinggi meluncur langsung apatemen Reita yang ada di daerah Shibuya.
-tok tok-
“Sumimasen Reita~”
“Dozo Ru-chaaan~ Masuk saja~ Pintunya tidak aku kunci kok~”
Ruki mengeryitkan dahinya
‘Ru-chan? Sejak kapan Reita memanggilku pake –chan?? Ahh~ ada yang salah dengan anak ini….’
“Baiklaaahh~ aku masuk ya…”
Ruki melepas sepatunya dan menggantungkan mantelnya. Lalu dia mendengar derap kaki Reita mendatanginya.
“Selamat malam Ru-chan!!! Aku senaaanggg kau datang ^ ^ Aku baruuu~ saja mau meneleponmu!!”
“Ah~ Selamat malam… Rei.umm…Rei-chan *blush* Kau kelihatannya senang sekali….”
“Eheeemmm *blush* Sini sini masuk dulu!! Aku ingin cerita BANYAK!!!”
Hati Ruki mencelos…
‘Cerita… Uhhh!!! Shit!!! Aku pikir dia mulai menyukaiku hingga mau memanggil aku dengan sebutan –chan, ternyata…. Ujung – ujungnya cerita tentang makhluk-jelek-plin-plan-tidak-bertanggung jawab itu lagi…Huhhh~ nasib~’
Ruki berjalan memasuki kamar utama Reita, tempat favorit dimana Reita suka berbagi cerita dengan Ruki, baik soal band,makanan,artis dan yang paling menyakitkan bagi Ruki… tentang Tora…
Ruki merebahkan badan mungilnya di kasur king-size milik Reita dan memulai pembicaraan mereka.
“Jadi?”
Reita yang baru datang ikut menjatuhkan dirinya ke kasur dan menatap Ruki.
“Ruki… Kau mau tidak menginap malam ini? Karena aku yakin aku tidak akan bisa tidur semalaman~”
“Hai’ aku menginap….” Kata Ruki ringan. Karena dia memang sudah terbiasa menginap di tempat Reita.
“Kyaaa!!! Kau teman terbaikku!!!” Reita berkata sambil mencubit pipi chubby Ruki.
“Kita mulai~”
“Heta! matikan dulu lampunya, baru kita bisa mulai !” Kata Reita sambil memain rambut di kasurnya.
*Klik* Seketika kamar Reita menjadi gelap dan langit – langit kamar Reita yang semula hitam polos jadi dipenuhi oleh bintang fosfor berwarna hijau.
“Setiap kali aku melihatnya.. Perasaanku selalu tenang…” Ruki berkata pelan.
“Aku juga… Indah ya Ruk.”
“Hmmm…”
“Oh iya… Aku… Tadi, meneleponnya..”
“Lalu?”
“Yaaaah~ *blush* aku senang pembicaraan kami dapat berlangsung seperti dulu lagi…”
“Hanya itu?”
“Tentu saja tidak!!”
“Maksudmu?”
“Percaya tidak Ruk?Dia….dia….OMG~”
“Tenangkan dulu hatimu... Baru bicara!”
“Oke… Fiuuuhhh~~~~ DIA MENGAJAK AKU KENCAN NEE~”
Reita menutup mukanya dengan bantal karena dia benar –benar malu.
“APA????” Ruki sangat terkejut dan tiba – tiba terbangun dari posisi tidurnya.
“Ohhhh~ Ruki~ nyatakah ini??? Kyaaa!!!”
“Reita….Ini….”
“Iya?”
“Ini tidak baik.”
Reita mengangkat bantal yang menutupi mukanya. Dengan alis berkerut dia berkata
“Apa maksudmu? Kau tidak senang melihat aku bahagia?”
“Bu…bukan begitu Rei… Tapi…”
“Tapi apa? Dia mengajakku pergi!! Dan itu sudah cukup jelas dan baik bagiku.”
“Rei…Ini… Terlalu cepat…Aku takut kalau…”
“Kalau apa?”
“Kalau kalian berdua tidak dapat mengendalikan emosi kalian… Bagaimanapun juga dia sudah punya pacar Rei… Bukan suatu hal yang baik kalau kau dia ajak berkencan oleh orang yang sudah punya pacar…”
“Well….Ada 3 Hal yang ingin aku katakana padamu, pertama, Aku dapat mengendalikan emosiku, kedua, JANGAN PERNAH SEKALIPUN!!!SEKALI PUN!!! KAU SEBUT PACARNYA DIHADAPANKU!!! Yang ketiga… well… Dia… Tidak secara spesifik menyebutkan kencan sih… Dia cuma bilang ‘bertemu di kafe yang dulu’ errrr…. cuma aku saja yang… yaahh~ menganggap itu kencan…err…. Yah~ begitulah..”
“Jadi dia tidak bilang kencan?” Ruki merasa lubang menganga yang tadi ada hatinya sekarang perlahan menutup.
“Yaaahh~ Tidak. Dia tidak bilang begitu… Tapi tapi tapi… Itu bisa berarti begitukan Ru??” Nada suara Reita merajuk meminta persetujuan Ruki.
“Gomen Rei, tapi itu bisa berarti tidak seperti itu… Mungkin dia hanya..”
“Stop!! Walau hanya ilusi aku ingin menikmatinya sesaaaaatt~ saja~ Kau jangan mengingatkanku!!” Reita kembali merebahkan badannya dan memejamkan matanya.
Ruki hanya terpana memandang Reita… Di bawah bintang fosfor wajah Reita tidak terlalu terlihat jelas… Tapi Ruki masih dapat melihat bibir Reita dalam keremangan itu. Bibir yang di situ tersungging senyum penuh kebahagian. Senyum penuh kemenangan melawan rasa rindu dan sakit akan penantian.
‘Reita… Andai senyum itu untukku… ‘
“After all… Aku bahagia kau bisa tersenyum lagi.”
“Terima kasih Ruki… Aku akan selalu menyayangimu seumur hidupku.. Karena sesungguhnya hanya kau yang bisa selalu mengerti aku…”
“Oh tidak… Haruskah sekarang kita berpelukan?” Ruki tersenyum sinis mengejek perkataan Reita,
“Well… Kenapa tidak? Aku lagi pengen meluk orang nih!!”
Lalu perlahan Ruki dapat merasakan tangan Reita memeluknya dari belakang, tangan yang besar dan hangat yang selama ini diinginkan Ruki untuk menghangatkannya. Namun jantung Ruki berdetak kencang karena sekarang dia dapat mendengar hembusan nafas Reita di telinganya.
“Hey sudah hentikan Rei!!” Ruki mencoba melepaskan diri dari Reita.
“Sebentar Ruki!!! Aku lagi pengen meluk orang nih!!! Lagipula... Ternyata kau ini enak sekali dipeluk!! Punggungmu leeebaaaarrr dan hangat!!!” Reita tidak mau melepaskan pelukannya dia malah perererat pelukannya dan menyandarkan kepalanya di bahu Ruki. Ruki pun mengalah. Dia berhenti melawan. Walau sekarang dia dapat merasa jantungnya sudah mau copot karena pelukan Reita.
“Rei?? Udah donk~ Udah sepuluh menit nih!!!”
Ruki menunggu jawaban Reita namun Reita tidak menjawab.
“Rei??” Ruki menoleh kebelakang, dan ternyata Reita sudah tertidur lelap dipunggungnya.
“Bodoh!! Kau bilang tidak akan bisa tidur semalaman!! Buktinya?? Dasar pembohong!”
Dengan hati –hati Ruki melepaskan Reita dari punggungnya dan menidurkannya di kasur. Lalu dia sendiripun tidur di sebelah Reita. Ruki memandangi wajah tidur Reita dan berkata pada dirinya sendiri.
“Orang ini… kalau tidur tenang sekali.. Tapi kalau sudah bangun amit –amit cerewetnya! Ampun deh~”
Ruki terdiam sesaat.Perlahan dia pun mengusap lembut pipi Reita, lalu dia menggerakkan bibirnya ke pipi Reita.
“Aishiteiru… Tomodachi…”
Setelah itu dia sendiri juga tertidur di bawah taburan bintang fosfor, disamping Reita…

PS : Ini jam 00.40 AM!!! >>_<< nemasu nyoook~ tu Reita ma Ruki dah bobo~ -.-

0 komentar: