BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Watashi wa~

Foto saya
sendai, neverland, Japan
Hmm... I'm a girl....I love bishounen for sure... and japanese thing... lil bit pervert... yahh... Thatz me... add my fb or twitter if you want to know me better

lyric lyric xD

Sabtu, 11 Juli 2009

Fanfic The gazette – Alice Nine, Let Me Shine On You part 4

Tittle : Let Me Shine On You
Genre : Sweet-romantic
Warning : 16+, Yaoi, Lonely and broken-heart Author, Basic at true character and story *with a LOT of change aa*.
Summary : “Kau mau tidak jadi istriku ?”
Pair : Ruki x Reita (one side), Tora x Reita (blur), Tora x Hiroto (lovers)
Mood : Lovu lovu~ Love in the air~
Disclaimer : I own them nothing nee ^ ^



Zutto Soba Ni Iru Yo (Always By Your Side)
Anata o mamoru tame nara
Nani hitotsu oshiku wa nai

Donna itami de mo boku ga kawaru kara

Zutto soba de hohoendete

If it’s to protect you

Then I won’t regret a thing

Because I’ll take any pain in your stead

Always smiling by your side



Keesokan harinya.
Ruki tampak sendiri di dapur apartemen Reita. Dia sedang memanggang roti dan membuat susu sereal untuknya dan untuk Reita.
“Waaahhh~ kau rajin sekali~ “ Kata Reita tiba – tiba mengagetkan Ruki.
“Lho? Kau sudah bangun? Tumben.”
“Kejam!! Aku ini rajin bangun pagi tau!! Kau saja yang tidak tau.”
“Percaya…percaya…”
“Hey!!! Aku tidak bohong!!” Kata Reita dilanjutkan dengan serangan memukul lengan kiri Ruki.
“ Aww!! Sakit tau!!”
“Biarin!! Batewe ni roti ama susu buat sapa?”
“Yang satu buat aku, yang satunya lagi buat monyet disebelahku.”
“Ehhhh!!! Kau kira aku monyet?”
“Memangnya aku bilang begitu?”
“Uuhhh!! Aku kalah lagi!!”
“Sudah~ Makan yuk, laper...”
Reita dan Ruki membawa roti dan susu mereka ke meja makan di dekat balkon. Lalu untuk beberapa saat mereka makan dalam diam.
“Ruki…”
“Hmm?” Jawab Ruki dengan mulut sibuk mengunyah rotinya.
“Kau mau tidak jadi istriku?”
“Uhuk!!” Ruki tersendak karena pertanyaan tidak wajar dari Reita. “Kau gila??”
“Hehehehe, habis masakanmu enak sih… Kalau aku ke rumahmu kau juga selalu menghampiriku dan mau menggantungkan mantelku. Rumahmu juga selalu rapi karena kau rajin bersih – bersih. Kau itu benar – benar istri idaman!!”
“Aku TIDAK mau!!”
“Heee??? Nani??”
“Aku tidak sudi jadi uke!! Aku ini tampang seme tau!!!”
“Hehehe…. Aku juga tidak mau jadi uke… Kalau aku uke entar klo ‘itu’ aku dibawah, Aku kan tidak mau tubuhku dinikmati orang~”
*Blush*
“Ahhhh!!! Kau memerah Ruk!!!”
“Ini gara – gara perkataan bodohmu tau!!! Udah deh~ jangan bahas hal –hal aneh seperti itu!! Kau membuatku merinding tau!!”
“Iya decchh~ “
“Oh iya, kau jadi pergi menemui Tora hari ini?”
“Jadi dong!”
“Oh….Jangan lupa pake deodorant.”
Reita meletakkan garpu dan pisaunya, dan memandang Ruki dengan tatapan penuh nafsu membunuh.
“Kau mau mati ya?”
***
Sore harinya di café Mad Black Machine.
‘Tora mana ya? Kok engga dateng – dateng?’ Batin Reita sambil meminum bloody mary-nya
Lalu dari perlahan dari kejauhan tampak sosok tinggi Tora datang mendekati café tempat Reita berada. Sayangnya dia tidak sendirian. Tampak sesosok laki – laki bertubuh kecil berada disebelahnya. Dan. dia menggenggam tangan Tora.
‘Damn!!! Si boncel itu kenapa harus ngekor kemana – mana sih? Wait up… Kalau nanti sampai berkumpul bertiga… Bisa mati kutu aku!!! Sial sial!!!Apa aku panggil saja ya Ruki kesini? Err…. Oke!! Kupanggil saja dia!!’
-No body..-
“Moshi – moshi” Sapa Ruki diseberang sana.
“Ruk! Kau datang ke mad black machine sekarang bisa engga?”
“Sekarang?”
“Iya!! Cepetan bawel!! Awas kalau sampai kau tidak datang!!!” Lalu Reita menutup teleponnya karena sekarang Tora dan Hiroto telah ada dihadapannya.
“Konbanwa Reita.” Sapa Tora ramah lalu Hiroto hanya ikut membungkuk kecil.
“Konbanwa Tora, Konbanwa Hiroto.”
“Maaf aku telat. Habis tadi tiba – tiba Ono-kun memanggil anak – anak alice nine gara – gara ada masalah dengan jadwal tour kami.”
“Nggak apa – apa Aku malah kaget kau datang bareng Hiroto, Kupikir kau akan datang sendiri.”
“Ah.. Dia…”
“Aku memaksa ikut.” Kata Hiroto pelan.
“Maksudmu?” Reita mengangkat sebelah alisnya.
“Habis… Tora-kun jadi aneh kalau membicarakanmu. Aku takut kalau dia…” Nada suara Hiroto terdengar gemetar takut, namun terdengar juga keberanian karena perasaan tidak mau kehilangan.
“*sigh*Pon… sudah kubilang ‘kan…Kalau aku,”
“Tidak Tora! Aku tau kau menyembunyikan sesuatu!” Hiroto dapat merasakan sesuatu mencekat ditenggorokannya, dan hanya tinggal menunggu waktu saja hingga air matanya meleleh.
“Hey…Tora benar Hiroto… Aku tidak begitu mengerti permasalahan kalian, tapi kalau itu kerena aku, aku rasa Tora benar…” Reita mencoba meyakinkan Hiroto yang sekarang sudah terlihat akan menangis. Walau sebenarnya dia dan Tora tau bahwa memang sesuatu yang ditakutkan Hiroto memang ada diantara mereka.
“Dengar ‘kan babe? Oh…Don’t cry…”
“I’m… NOT.. crying…” Kata Hiroto terbata – bata padahal sudah jelas air matanya menetes.
Tora mengusap pelan pipi Hiroto dengan tangannya. “Your tears is precious… So don’t cry…” Mendengarnya hati Hiroto menjadi hangat. Perlahan dia mengatur nafasnya dan tersenyum pada Tora.
Reita hanya dapat menahan perih saat melihatnya. Melihat hubungan indah orang yang dicintainya dengan orang lain, bukan dirinya.
‘Hatiku sekarang juga menangis Tora… Kenapa kau tidak menyentuhnya dan membuatnya tersenyum, seperti yang kau lakukan pada Hiroto?’
“Nah sekarang, sudah komplit ‘kan orangnya!! Sekarang ayo kita pesan makan.” Kata Tora
“Tunggu.”
“Nani Reita-san?” Suara Hiroto masih terdengar pecah.
“Aku….*Ya…Tuhan…Semoga mereka tidak salah sangka* tadi menelepon Ruki.”
“Ruki ? Dia siapa?” Tanya Hiroto.
“Dia..”
“Dia pacarnya Reita.” Kata Tora memotong ucapan Reita. Sekilas Tora memberi kode Reita untuk tetap diam.
“Waaahh~ kau punya pacar juga ya Reita-san?” Wajah Hiroto tampak berseri, senyum lebar tersungging di bibir seksinya.
“Errrr… Yah…” Reita hanya mengikuti permainan Tora, walau dia tidak terlalu mengerti maksud dari permainan ini.
“Sekarang aku bisa lega!! Harusnya kau bilang sejak awal dong Tor!! Dengan begitu ‘kan aku tidak perlu sampai seperti ini!!”
‘Oh jadi begitu…’ Sekarang reita mengerti dari maksud permainan Tora.
Pintu otomatis café terbuka, lalu sesosok pria masuk ke dalam café itu.
“Itu Ruki! Hey!!Disini!” Reita mengangkat tangan kanannya untuk memberi tau lokasinya pada Ruki. Ruki pun berjalan menuju meja tempat Reita berada.
“Maaf aku telat.. Habis.. Reita mendadak sih teleponnya.”
“Tidak apa – apa Ruki-san!! Naaahh~ dengan begini kita imbang!!” Senyum Hiroto semakin lebar.
“Maksudmu apa babe?” Tanya Tora
“Double date!!! Kau tidak sadar akan hal itu?”
Ruki yang baru saja datang benar – benar dibuat bingung dengan perkataan Hiroto. ‘Double date? Memangnya date-ku siapa? Reita? Kapan jadian?’
“Yaah~ Terserah kalian sajalah.” Kata Ruki bingung.
Selanjutnya mereka berempat makan sambil bercanda dan tertawa.
“Jadi, kapan kalian jadian?” Tanya Hiroto dengan semangat baru, yaitu semangat Reita-sudah-punya-pacar-jadi-Toraku-aman.
“Errr…. Sekitar satu tahun yang lalu..” Ruki menjawab asal, satu tahun lalu adalah awal persahabatannya dengan Reita.
“Jadi~ kalian sampai mana?”
“Pon!! Itu tidak sopan!!”
“Maksudmu apa?” Reita ikut bingung dengan pertanyaan Hiroto.
“Maksudku…Itu….Kalian pernah tidur bersama beluum???” Mata besar Hiroto dipenuhi rasa ingin tau.
“Hah? Kalau cuma seperti itu sering ‘kan? Memangnya kalian belum pernah?” Ruki yang sebenarnya belum menangkap maksud pertanyaan Hiroto menjawab asal dengan sesuai dengan fakta.
“Ahhhhh!!!! Tora!!!!Kita kalah!!!”
“Yaah ~ mau diapakan lagi Pon, mereka berdua ‘kan sudah dewasa... Kalau aku, mana tega berbuat seperti itu padamu yang masih kecil.” Kata Tora sambil menghisap rokok malboro menthol miliknya.
“Maaf ya sayang ~”
“No problem… Someday when you old enough we’ll chase them”
*Blush* “Don’t remain me!!!”
Sedangkan disisi lain,
“Omae wa BAKA!!!” Reita mendesis pelan pada Ruki.
“Kenapa??” Ruki masih dipenuhi kebingungan. ’Hey!!! Aku sering tidur di apartemenmu ‘kan??? Salahku dimana???’
“Sleep together mean HAVE SEX!!!Stupid!!”
“Nani???HAVE SEX???”
“Sekarang Hiroto berpikir aku sudah pernah ‘itu’ sama kamu tau!!!”
Ruki hanya bisa mematung mendengar penjelasan Reita.
‘Aku….dengan Reita??? Anak itu… Kecil tapi gila…’
***
PS : Mwahahahahaha!!!Puas saia!!!

2 komentar:

Anonim mengatakan...

waaaaaaaa aku suka capter ini gilaaa XDXDDD *tabokin pala ruki*

Veeta Ruchi Lie mengatakan...

Gyahahahaha!!

makaasssihhh hota XD XD

palanya Ruki jangan ditabokin entar dy tambah kuntet XP